Organisasi Yang Bergerak Dalam Bidang Penyelamatan Spesies Langka – Keanekaragaman fauna Indonesia tak tertandingi di berbagai dunia. Tetapi, melalui perburuan liar dan perusakan habitat, ancaman kepunahan yang sangat nyata semakin meningkat dari hari ke hari.
Organisasi Yang Bergerak Dalam Bidang Penyelamatan Spesies Langka
nocompromise – Ada individu yang mendedikasikan hidup mereka untuk perlindungan hewan dan rumah mereka, tetapi mereka menginginkan dukungan dari warga di dekat mereka, paling utama dari badan yang lebih muda dari komunitas ini.
Kami adalah salah satu generasi paling terinformasi yang telah menghuni planet ini, dengan akses ke ensiklopedia di ponsel kami. Sementara aktivisme online telah berbagi banyak informasi, pengetahuan ini tidak ada artinya tanpa tindakan konsekuensial.
Baca Juga : Perawatan Dan Penggunaan Hewan Untuk Tujuan Ilmiah
Sebagai individu, kita tidak dapat mengambil langkah untuk mengatasi setiap masalah global yang kita hadapi, tetapi kita dapat berusaha untuk membuat perubahan yang signifikan daripada hanya berbagi posting atau gambar.
Organisasi-organisasi ini berada di garis depan upaya konservasi di seluruh Indonesia dan menawarkan sekilas tentang pekerjaan mengesankan yang dilakukan melalui inisiatif lokal dan kampanye global.
Selamatkan Spesies Terancam Punah Indonesia (SEIS)
SEIS bekerja sebagai penghubung antara donor internasional dan inisiatif lokal, mendukung proyek konservasi yang dipimpin oleh masyarakat, yang pada akhirnya lebih berkelanjutan, akuntabel, dan transparan.
Salah satu proyek khususnya terjadi di Taman Nasional Way Kambas di mana ia bekerja dengan cara khusus dengan Federasi Lester Rimba Reread( ALeRT), suatu badan yang terdiri dari pengawal taman, pengawal gajah, masyarakat dusun, serta pembimbing wisata.
Organisasi ini memulihkan dan melindungi hutan hujan dan lahan basah di daerah tersebut serta melakukan operasi penyelamatan dan memberikan berbagai bentuk kesejahteraan bagi satwa liar. Rencana ini amat terfokus pada bekerja dengan gajah serta pengembangan ekowisata, yang membolehkan ikatan simbiosis antara orang serta binatang buas di area tersebut.
Proyek lain yang sedang dikerjakan organisasi ini adalah mendukung Orang utan Green di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, mengumpulkan dana untuk melindungi tanah dan penghuninya, dari industri seperti kelapa sawit.
Sumbangan untuk SEIS dapat dilakukan secara langsung melalui situs webnya . Organisasi ini juga menawarkan tur dalam upaya mengembangkan ekowisata di wilayah tersebut, yang sangat informatif dan meningkatkan kesadaran akan masalah ini.
Konservasi Hiu Gili
Indonesia memiliki salah satu masalah penangkapan hiu terbesar di dunia, dan sejumlah makhluk laut ini menghadapi kemungkinan kepunahan jika penelitian dan konservasi yang tepat tidak dilakukan.
Konservasi Hiu Gili terutama berfokus pada penelitian dan pengumpulan data dari dalam Cagar Alam Laut Gili Matra untuk memberikan informasi yang diperlukan dari berbagai pihak yang berwenang untuk membuat perubahan amat tepat dalam upaya melindungi zona. Saat ini sedang berusaha untuk membuktikan bahwa terumbu di sekitar Gili Trawangan sebenarnya merupakan daerah pembibitan bagi hiu karang ujung putih, sehingga memberikan peningkatan kepentingan dan mengharuskan habitat mereka dilindungi.
Organisasi ini menampung sukarelawan dari seluruh dunia selama minimal dua minggu di mana orang-orang belajar menyelam dan mendapatkan pelatihan yang relevan dalam metode penelitian.
Organisasi ini juga banyak berinvestasi dalam sebuah proyek yang disebut “Surga Bebas Plastik” di mana ia menjadi tuan rumah pembersihan pantai, lokakarya bersepeda, menyelam melawan puing-puing dan menawarkan kursus pelatihan gratis plastik untuk bisnis lokal serta menyelenggarakan kelas konservasi untuk sekolah dasar. Tujuannya tidak hanya untuk mengurangi jumlah penggunaan plastik oleh individu tetapi juga untuk membuat perubahan nyata dalam cara generasi mendatang memandang peran dan kewajiban mereka terhadap kelestarian lingkungan.
Yayasan Konservasi RASI
Lumba-lumba sungai mahakam terancam punah dengan penelitian terbaru menunjukkan bahwa populasi saat ini sekitar 80 lumba-lumba. Meskipun makhluk ini dikagumi oleh penduduk setempat, ancaman terbesar mereka adalah terjerat jaring insang.
Badan ini lagi dalam cara mendirikan area lindung buat tidak cuma menjaga pelestarian dolfin namun pula perikanan lokal. Dekat 26 dusun merupakan bagian dari area ini serta wajib sepakat buat ikut serta dalam usaha pelestarian buat menghasilkan alam berlainan buat aplikasi penahanan ikan yang berkepanjangan, ekowisata serta program restorasi serta pelestarian.
Organisasi ini juga melakukan penelitian pesisir tentang hewan laut serta berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesadaran di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, sumbangan selalu dihargai untuk berinvestasi dalam pencegah akustik untuk menyelamatkan lumba-lumba dari belitan jaring insang dan meningkatkan program ekowisata. Relawan juga dipersilakan untuk menghubungi organisasi dengan menyebutkan bidang keahlian mereka.
Saat ini, konservasi satwa ini, seperti halnya banyak lainnya, terhambat oleh prioritas ekonomi skala besar untuk kepentingan nasional yang berdampak negatif pada habitatnya dan mengabaikan pentingnya peluang ekonomi skala kecil yang mungkin lebih bermanfaat. masyarakat lokal serta satwa liar di sekitarnya. Perlindungan habitat merupakan prioritas, namun membutuhkan dukungan masyarakat untuk mewujudkannya.
Yayasan Badak Indonesia (YABI) dan Yayasan Badak Internasional
Kemitraan mereka telah terjalin selama lebih dari 33 tahun, dengan fokus pada perlindungan badak, konservasi dan penangkaran di tiga taman nasional. Di Jawa, Unit Perlindungan Badak (Rhino Protection Units) berpatroli di Taman Nasional Ujung Kulon untuk melakukan upaya anti perburuan yang mencakup pemantauan satwa liar yang terancam, menonaktifkan perangkap dan menangkap pemburu liar. Usaha ini dimaksudkan buat mencegah kepunahan badak jawa dan mencegah spesies lain yang rawan punah di area itu lewat perlindungan lingkungan.
Pekerjaan serupa sedang dilakukan untuk melindungi badak di Sumatera melalui program konservasi di Suaka Badak Sumatera di Taman Nasional Way Kambas. Kedua spesies badak ini unik di Indonesia dan sementara sebagian besar dunia tidak menyadari keberadaan mereka, mereka menghadapi ancaman kepunahan yang sangat nyata. Oleh sebab itu, tingkatkan pemahaman dan membagikan donasi pada badan senantiasa amat dinilai.
Indonesia adalah rumah bagi keanekaragaman spesies yang kaya, peringkat nomor satu dalam hal keanekaragaman hayati mamalia. Namun, jika lebih banyak dukungan tidak diberikan kepada inisiatif lokal yang dibentuk untuk melindungi hewan-hewan ini, ini mungkin tidak lagi menjadi masalah.
Forum HarimauKita
Akibat perburuan dan hilangnya habitat, populasi harimau sumatera saat ini kurang dari 600 individu. Menyapu area untuk jerat dan memerangi perdagangan satwa liar ilegal tetap menjadi prioritas utama bagi organisasi ini, namun, undang-undang yang berpengaruh harus diterapkan untuk mengakhiri praktik-praktik ini.
Meskipun memiliki basis sukarelawan yang berkembang, organisasi tersebut melihat urgensi untuk kolaborasi antara masyarakat lokal, penjaga hutan dan pemerintah menuju pemanfaatan hutan yang berkelanjutan dan pencegah yang efektif bagi individu yang memasang perangkap.
Baca Juga : Jangan Terlalu Sering Mengurung Anjing Peliharaan Anda
Salah satu bentuk kontribusi yang paling efektif adalah melaporkan siapa pun yang memperdagangkan bagian tubuh harimau di lapangan atau melalui internet, karena penegak hukum dapat mengambil tindakan dalam kasus tersebut. Sebagai masyarakat, kita perlu memberikan tekanan lebih kepada otoritas terkait untuk mengkampanyekan melawan perdagangan satwa liar ilegal. Sebagai hasilnya, organisasi tersebut telah memulai komunitas sukarela yang disebut Tiger Heart di mana setiap individu yang bersemangat dapat berkontribusi untuk tujuan tersebut termasuk sumbangan untuk pembersihan jerat atau meningkatkan kesadaran.
Ada sejumlah indikasi yang menyoroti pentingnya harimau bagi masyarakat Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara, namun hubungan positif yang sebelumnya dimiliki masyarakat dengan makhluk ini mulai memudar di dunia modern.